Tangis Ibu Saummi pecah kala menerima kunci rumah dari Baitul Maal Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur. Nenek paruh baya itu terharu karena rumahnya telah diperbaiki melalui program rumah berkah yang difasilitasi oleh unit kegiatan sosial KSPPS NURI JATIM. Rumah barunya diresmikan oleh Pengurus didampingi oleh Pengawas KSPPS NURI JATIM, Selasa (23/8).
Rumah sejatinya menjadi kebutuhan primer yang harus dipenuhi, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga. Tak hanya berfungsi sebagai hunian, rumah juga menjadi tempat berkumpul dan meluangkan waktu bersama keluarga tercinta maupun kerabat terdekat.
Memiliki rumah yang layak huni adalah impian semua orang, begitu juga bagi Ibu Saummi. Dari dulu nenek janda yang ditinggal mati oleh suaminya itu sangat mengimpikan rumah yang layak, karena selama ini ia bersama keponakan yang ia angkat sebagai anaknya harus tinggal di rumah yang reyot. Ia menempati rumah tidak layak huni selama puluhan tahun. Keterbatasan biaya menjadi kendala bagi ibu itu untuk merenovasi rumahnya, karena pendapatan yang jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Banyak keluh kesah yang dialami Ibu ini selama menempati rumahnya. Seperti atap rumah yang bocor, yang merepotkan saat hujan turun. Lantai dan dinding rumah yang pecah-pecah hingga berbentuk serpihan. Angin malam pun kadang menyelinap masuk saat penghuni rumah tertidur.
Material bangunan yang sudah lapuk termakan usia, juga berpotensi mengancam keselamatan Ibu Saummi dan anak angkatnya. Tak jarang Ibu Saummi diliputi kekhawatiran jika sewaktu-waktu atap rumah roboh dan menimpa diri dan anak angkatnya.
Namun apa daya, pekerjaan Ibu Saummi yang hanya serabutan, tidak cukup untuk membiayai renovasi rumah. Ia hanya bisa pasrah dan tinggal di bangunan tua miliknya.
“Kaulah coma atanih jagung, salebbinah kaulah ngalak ombalan akadiyah arao neng sabenah oreng. Genikah manabi bedeh oreng se butoh kaulah”. Kata Ibu Saummi dalam bahasa Madura.
Dalam Bahasa Indonesia, “Saya hanya menanam jagung, selebihnya saya mengerjakan jasa cabut rumput di sawah pertanian warga sekitar. Itupun jika ada yang membutuhkan jasanya”.
Jangankan untuk merenovasi rumahnya, untuk bertahan hidup saja Ibu Saummi hanya makan seadanya dari hasil kebun yang ia miliki seperti singkong, pepaya dan ubi-ubian. Sebagai lauknya, Ibu Saummi cukup dengan cabe dan garam karena tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli ikan.
Beruntung kesabaran Ibu Saummi berbuah manis. Rumahnya menjadi salah satu dari sekian banyak warga yang membutuhkan bantuan renovasi rumah, lantaran kondisinya yang sudah sangat memprihatinkan.
Seluruh material rumah yang sudah lapuk, diganti dengan material baru yang berkualitas dan tahan lama. Senyum bahagia pun terpancar dari wajah Ibu Saummi, karena bisa mendapatkan rumah yang layak huni.
Achmad Mukhlisin selaku ketua Pengurus KSPPS NURI JATIM mengapresiasi kinerja seluruh jajarannya, khususnya pengelola Baitul Maal Nuri selaku penanggung jawab dan karyawan cabang Pasean sebagai koordinator demi suksesnya kegiatan rumah berkah yang ke-12. Ia juga menyampaikan banyak terimakasih kepada para donatur yang telah ikut andil dalam kesuksesan kegiatan ini.
Mukhlisin, sapaan akrabnya, sangat berharap program itu terus dilaksanakan kedepannya mengingat masih banyak masyarakat yang membutuhkannya. Ia juga menyampaikan bahwa suksesnya kegiatan rumah berkah juga tidak lepas dari peran serta masyarakat dan anggota KSPPS NURI JATIM melalui sumbangsihnya baik berupa pemikiran, donasi berupa uang atau bahan bangunan. (WF/AB)